Rabu, 30 Juli 2008

Kualitas Guru

Jakarta - Dilihat dari latar belakang pendidikan saja masih banyak guru kita yang berpendidikan setingkat SMA. Mereka yang berpendidikan di atas SMA pun kualitasnya masih dirasakan kurang mantap. Alias masih diragukan. Kualitas guru yang dirasakan sangat kurang atau masih rendah ini terutama bila dihubungkan dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan tuntutan masyarakat.
Lihat saja kemampuan sebagian guru kita dalam menjabarkan kurikulum, menggunakan metode, dan media pembelajaran, dan sebagainya. Belum lagi berbicara tentang rendahnya nilai hasil ujian akhir nasional (UAN) sebagian siswa. Indikatornya, banyaknya siswa yang tidak lulus ujian, tidak dapat memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yang berkualitas.

Dari sisi lain lembaga pendidikan tinggi bidang ilmu keguruan dan ilmu pendidikan untuk menyiapkan tenaga guru masih terbatas. Terutama guru yang sesuai standar. Anggaran proyek juga sangat terbatas. Bahkan mustahil dapat menuntaskan supaya seluruh guru memiliki latar belakang pendidikan D-2.

Program pengadaaan guru sekarang ini bertumpu pada lembaga yang menyiapkannya, yaitu FKIP untuk guru pendidikan umum dan Fakultas Tarbiyah (Faktar) untuk guru pendidikan agama. Bagaimana kondisi mesin penghasil tenaga guru tersebut sekarang, mari kita analisis secara singkat.

Baik FKIP maupun Faktar Negeri memiliki daya tampung yang sangat terbatas. Dari jumlah pendaftar hanya antara 20 sampai 30 persen yang dapat diterima. FKIP dan Faktar Negeri relatif memiliki tenaga dosen dan fasilitas yang memadai, kendati belum dapat disebut memuaskan, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Lembaga yang boleh disebut mesin pencetak tenaga guru negeri relatif mudah dikontrol, dikendalikan, dan dievaluasi. Bayangkan FKIP atau Faktar swasta. Dengan tanpa bermaksud mengecilkan peran swasta dalam pengadaan tenaga guru, tetapi dapat dimaklumi dengan segala keterbatasan di bidang tenaga dosen, fasilitas, dan anggaran.

Belakangan muncul lagi konsep (program) penetapan standar kompetensi guru, yang tentu saja berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan mereka. Mengenai konsep standar kompetensi guru ini paling tidak harus dilihat dari dua hal pokok, yaitu tingkat dan jenis pendidikan yang sudah atau akan dimiliki guru.

Latar belakang tingkat pendidikan guru dan calon guru seperti minimal D 4. Artinya mereka yang memiliki latar belakang pendidikan di bawah D 4, bagaimana pun disebut belum memiliki standar kompetensi guru.

Mengenai latar belakang jenis pendidikan guru dan calon guru maksudnya mereka harus memiliki latar belakang pendidikan bidang ilmu keguruan dan ilmu pendidikan. Ini artinya, mereka yang memiliki latar belakang pendidikan nonkeguruan atau nonkependidikan, bagaimana pun tidak dapat pula disebut memiliki standar kompetensi guru.

Fungsi Guru
Sebagai pendidik, tugas guru bukan saja mengajar. Tetapi lebih dari itu, yaitu mengantarkan siswanya menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur (berakhlak mulia) (Depdagri dan Depdiknas, 1996: 5).

Sebagai tenaga kerja, guru harus mendapatkan gaji atau upah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Di Indonesia sejak dahulu kala sampai sekarang gaji guru negeri relatif belum mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan belum dapat disebut lumayan. Sebagian besar guru kita tidak dapat kuliah atau menguliahkan anaknya.

Jika pemerintah hanya setengah hati maka nasib bangsa ini di masa depan akan suram, buram, dan kelam. Karena akan terjadi stagnasi (kemacetan) dan gap (jurang pemisah) di antara anak bangsa untuk mendapatkan mutu pendidikan yang baik.

Maka, yang namanya pendidikan hanya dapat dinikmati segelintir orang yang mampu (kaya/ pejabat). Apabila terjadi keadaan seperti ini maka segala bentuk kriminalitas, premanisme, brutalisme, sadisme, dan sebagainya akan merajalela. Karena sebagian besar anak bangsa yang bodoh dan miskin hari ini akan menjadi dewasa esok tanpa pendidikan, tanpa ilmu, dan tanpa moral.

Adalah menjadi realitas sekarang bahwa maraknya pelaku kriminal, perampok, pencuri, pelacur, dan sebagainya, sebagian besar disebabkan ketiadaan pendidikan, ilmu, dan moral dalam diri mereka, di samping lemahnya hukum. Di sini, peran guru sangat besar.

Rekruitmen guru demi masa depan bangsa harus dicermati serius dan sungguh-sungguh oleh pejabat, elit, dan petinggi pemerintahan di negeri ini. Sebab, tangan mereka berkaitan erat dengan kebijakan yang sangat strategis dan anggaran yang sangat besar.

Memang peran masyarakat tidak bisa dianggap kecil. Tetapi, peran pemerintah yang paling dominan. Karena itu wajar apabila segenap lapisan masyarakat menggugat pemerintah yang kurang peduli terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Disadari atau tidak, pemerintahan sekarang (pusat/ daerah) diduga melakukan
pelanggaran UUD 1945 yang diamandemen. UUD 1945 antara lain mengamanatkan, anggaran belanja (APBN/APBD) untuk pendidikan minimal 20 persen.

Begitulah rekruitmen guru yang berkualitas demi masa depan bangsa yang maju dan modern. Mengenai kebijakan dalam rekruitmen guru, yang harus menjadi pertimbangan adalah seleksi pengangkatan dan pembinaan profesi guru.

Konsistensi dan konsekuensi itu harus dipegang teguh oleh pemerintah pusat dan daerah agar rekruitmen guru benar-benar dan sungguh-sungguh berorientasi pada masa depan bangsa. Apabila pemerintah melaksanakan rekruitmen guru tidak mengacu pada prinsip profesionalitas guru maka masa depan bangsa ini semakin suram dan gelap.

Minggu, 06 Juli 2008

Sharing koneksi internet dari wajanbolic

Banyak yang menanyakan, apakah wajanbolic bisa digunakan oleh beberapa orang sekaligus? Jawabnya:bisa !! Wajanbolic bisa digunakan untuk banyak PC sekaligus.

Persiapannya :


  1. PC yang akan ditunjuk sebagai “server” harus ada 1 port LAN atau LAN Card. Biasanya cpu atau laptop terkini sudah memiliki LAN internal. Kalo ga punya, beli aja, murah koq sekitar 60rb-an.

  2. Yang kedua, jika yang mau ngeroyok koneksi lebih dari 1 PC, maka harus disediakan 1 buah LAN Switch dengan jumlah port yang mencukupi. Switch dengan 4 port kisarannya 120rb-an. Sudah cukup untuk 3 PC (1 port untuk server, 3 port untuk client). Kalau sharing hanya 2 PC tidak perlu switch.

  3. Kabel UTP. Kalau menggunakan switch, kabel UTP bisa menggunakan UTP straight atau UTP cross. Jika sharing hanya 2 PC kabel UTP yang digunakan harus UTP cross.

  4. Doa. Semoga tidak ada error pada Windows Anda (karena seringkali fitur Internet Connection Sharing Windows bertingkah laku aneh)

Okay, langkahnya :

  1. Koneksikan wajanbolic dan pastikan status Local Area Connection wajanbolic tersebut sudah Connected dan bisa browsing ke Internet.
  2. Klik ganda ikon Local Area Connection wajanbolic tersebut. Klik tombol Properties lalu pada window yang muncul klik Advanced. Centang Allow other network user to connect through this computer’s Internet connection. Pada Home networking connection pilihlah Local Area Connection. Klik OK untuk melanjutkan.
  3. Sebuah window akan muncul. Artinya kurang lebih Windows akan menset IP Address Local Area Connection (LAN Card) menjadi 192.168.0.1. Klik tombol Yes.
  4. Klik tombol OK lalu klik tombol Close.

Untuk sharing 2 PC, cara instalasinya :

  1. Siapkan kabel UTP cross dengan panjang yang mencukupi. Jika panjang lebih dari 50m disarankan untuk menggunakan UTP Belden USA orisinil.
  2. Tancapkan ujung kabel UTP ke port LAN komputer server dan ujung satunya ke komputer client.
  3. Cek settingan IP Address komputer server. Caranya klik Start > Run. Ketik cmd lalu tekan enter. Pada Window command prompt (latar belakang hitam) ketik ipconfig/all lalu tekan enter.
  4. Perhatikan pada setting IP Address di bagian pertama muncul angka 192.168.0.1 dan pada bagian kedua muncul angka 192.168.44.12. Yang pertama adalah IP Address yang akan disharing atau istilah populernya IP Lokal, sedangkan yang kedua adalah IP Publik. Angka IP Publik yang muncul pada komputer Anda mungkin berbeda dengan gambar tsb. Sampai disini berarti Windows telah berhasil mengaktifkan Internet Connection Sharing. Oya, jangan lupa catat juga IP Address DNS Server yang muncul pada bagian kedua.
  5. Beralih ke komputer client, disini Anda harus menset IP nya. Klik ganda pada ikon Local Area Connection-nya lalu klik tombol Properties.
  6. Gulung scrollbar kebawah lalu klik Internet Protocol (TCP/IP) kemudian klik tombol Properties. Isilah IP Address, Subnet Mask, Default Gateway dan Preferred DNS server seperti terlihat pada gambar. Untuk Preferred DNS server angkanya harus sama dengan DNS Server yang telah Anda catat pada langkah 4 diatas.
  7. Klik tombol OK lalu klik tombol Close
  8. Ok, sekarang kita cek koneksi dari client ke server. Klik Start > Run lalu ketik cmd tekan enter. Ketik perintah ping 192.168.0.1 tekan enter. Jika everything’s ok maka pada layar akan muncul Reply from 192.168.0.1…
  9. Buka browser dan cobalah browsing dari PC client

Nah, untuk sharing beberapa PC, cara instalasinya mirip dengan diatas, bedanya kabel UTP dari PC server ditancap ke switch, dan kabel UTP PC client juga ditancap ke switch. Kemudian dimulai dari PC client pertama, settinglah IP nya seperti langkah 5 diatas. Ulangi untuk PC client berikutnya dengan IP Address berikutnya. Perhatikan ilustrasi dibawah ini :

IP Address server 192.168.0.1
IP Address PC client pertama 192.168.0.2
IP Address PC client kedua 192.168.0.3
PC client berikutnya nomor IP Address tinggal ditambah 1.

Oke selamat mencoba semoga berguna.